
Sumber dari FB IKAB, thanks to Apri Kelana
ikab93.com – Untuk artikel di kolom In Memoriam yang perdana ini, kami coba mengangkat sosok alm. Pe’i yang seperti sudah di informasikan di sini , charity fund untuk beliau ini merupakan cikal bakal terbentuknya IKAB ’93. Jadi kami rasa sosok beliau ini cocok untuk diangkat sebagai sosok perdana di kolom In Memoriam ini.
Pe’i mempunyai nama asli Fery Fadhillah yang lahir di Jakarta, tepatnya tanggal 13 February 1978, beliau merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Dulu semasa sekolah di SMPN 2 aka Bangor, alm sangat terkenal dengan kepiawaiannya bermain gitar, dan sempat membentuk band dengan teman-temannya yang kalo ga salah dulu bernama Agape Death Band, yang beranggotakan anak-anak SMP 5 semua, yang waktu itu membawakan lagu-lagu trash metal seperti Sepultura, Kreator, dll.
OKNUM BAND
Namun seiringnya waktu, Pe’i akhirnya membentuk band juga dengan teman-teman sekolahnya di Bangor, dan kebetulan ane diajak pula… hehe… 🙂 . Formasi personilnya ketika itu adalah Pe’i pada Gitaris Utama, Inda pada Bass, Yulianto pada Drum, Hendri pada Vokal, dan ane sendiri pada Rhythm Gitar. Walaupun personil yang main cuma 5, tapi waktu itu setiap latihan ada juga temen-temen yang diluar personil yang pasti ikut latihan, yaitu Anonk dan Iboy. Jadi setiap latihan itu kita bertujuh pasti hadir di studio tempat latihan… hehe… 🙂 .

Profile Pe’i di Buku Putih
Oiyaa, band kami itu namanya adalah OKNUM Band, dan lagu-lagu yang kami bawakan adalah lagu-lagu Heavy Metal yang kala itu lagi hits-hitsnya, seperti Don’t Cry nya GNR, I Remember You nya Skid Row, dll, sedangkan untuk lagu Rock Indonesianya kami membawakan lagu-lagu dari Roxx, seperti Penguasa dan Gelap.
Pada Acara Perpisahan sekolah di Bangor dulu, band kami adalah salah satu band pengisi pada acara yang diadakan di Gedung Betesda. Jadi ada 3 band dari murid-murid di Bangor yang mengisi Acara Perpisahan tersebut. Band kami kebagian yang terakhir, dan membawakan lagu Gelap dari band Roxx. Ada kejadian unik waktu itu, yaitu band pertama yang mengisi, pada pertengahan lagu soundnya dimatikan dan diminta turun sama guru, (saya lupa siapa gurunya) katanya terlalu keras musiknya… hehe.. 🙂 , yang waktu itu membawakan lagu Enter Sandman-nya Metallica. Dan band yang kedua tidak mendapat sambutan yang begitu baik sama penonton, yang kalo ga salah membawakan lagu Nothing Else Matters-nya Metallica. Tapi alhamdulillah ketika giliran band kami yang main, sambutan penonton pun baik, dan juga dapat memainkan lagu Gelap-nya Roxx sampai akhir. 🙂
MAJESTY BAND
Selepasnya dari SMPN 2, Pe’i melanjutkan ke SMAN 49 Jaksel, dan akhirnya OKNUM Band kami tadi pun bubar, tapi alm. berinisiatif untuk membuat band baru lagi, dan berdirilah Majesty Band. Yang beranggotakan Pe’i pada Gitar Utama, Rian pada Vokal, Iboy pada Rhythm Gitar, dan ane sendiri pada Bass. Untuk Drummer-nya, sebelum mendapatkan drummer tetap, kami telah mencoba-coba beberapa drummer, seperti Irvan dari SMAN 3, Sahrul dari SMAN 2, dan akhirnya ditemukan drummer yang cocok, yaitu Catur dari SMAN 49, temennya Rian dan Pe’i. Band baru kami ini membawakan lagu-lagunya MR. BIG, seperti Anything For You, Nothing But Love, Wild World, Daddy, Brother, Lover and Little Boy, Green Tinted Sixties Mind, CDFF – Lucky This Time, Mr. Big, Mr. Gone, To Be With You, dll.. banyak deh… haha.. 🙂 . Selain membawakan lagu-lagunya MR. Big tersebut, Majesty Band juga mencoba menciptakan dan membawakan lagu sendiri, dan Alm. cukup banyak menyumbangkan lagu ciptaannya, seperti lagu 13th Baby, yang lagu tersebut terinspirasi dari gadis yang kala itu menjadi gadis idamannya alm. hehe… ane tau nih siapa orangnya.. 😉
Can A Rock Band

Pe’i waktu manggung di Cikarang Mall bersama Can A Rock Band
Selepasnya dari SMAN 49 Jaksel, alm melanjutkan kuliah ke BSI di daerah Pondok Labu, di sana beliau mengambil jurusan Manajemen Informatika, namun walaupun begitu kecintaannya akan musik tak pernah padam, bahkan sewaktu bekerja di EDP Motorrola pun masih mencoba membentuk sebuah band. Dan band ini adalah merupakan puncak dari musikalitasnya seorang Pe’i, karena di band ini mayoritas lagunya adalah karya beliau.
Band tersebut adalah Can A Rock band , yang beranggotakan Pei & Dennis pada Gitar, Alex pada Bass, Catur pada Drum, dan Achmad Hafiz aka Apit pada Vocal. Dan Apit ini merupakan mantan anak Bangor juga, Ketua Osis pula dulunya… ☺. Band ini berdiri pada tanggal 18 November 2005, Dan sudah malang melintang di banyak panggung, seperti di UIN Ciputat (lebih dari 3x) sebagai Opening Band label, di Fifo cafe Lebak Bulus sebagai Home Band, di Cikarang Mall, akustikan di Megaswara Sukabumi & Cianjur, dan satu-satunya band yang mengisi di event Abang None Depok di Margo City Depok.

Can A Rock Band – Ki-ka: Catur, Pe’i, Dennis, Apit, & Alex
Dan video klip berikut berjudul Tanpa Kau Sadari – Can A Rock yang merupakan karya dari Alm. Pe’i :
[kad_youtube url=”https://www.youtube.com/watch?v=YvwXgXFT4QY” ]
Masa Sakit dan Tiada
Pada saat bersama band Can A Rock inilah sakit Pei bermula, tepatnya sekitar Agustus 2009. Awalnya menurut Iboy yang sempat menjenguk Alm. sewaktu masa awal sakitnya, Pei di vonis sakit thypus sama klinik tempat dia berobat, namun tidak dirawat, hanya rawat jalan saja. Dan Iboy malah sempat membawa obat cacing sebagai obat tambahan untuk sakit thypus nya Pei. Dan ternyata diagnosa tersebut salah, karena selang beberapa bulan setelahnya Pei dibawa & dirawat di Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo (RSPG) di daerah Cisarua oleh kawan-kawan bandnya Can A Rock. Yang ternyata setelah dirawat di sana, vonisnya penyakit almarhum adalah TBC, sehingga perlu perawatan intensif. Dan sewaktu dirawat di Cisarua inilah teman-teman dari Bangorian berinisiatif untuk menggalang dana untuk membantu Pei. Namun ketika di tengah masa pengobatan tersebut, entah siapa yang memutuskan, Pei akhirnya menjalani pengobatan alternatif dan keluar dari Rumah Sakit Paru-Paru di Cisarua tersebut.
Dan hari itu pun tiba, di saat Iboy ingin menjalani CT Scan di RS Abdi Waluyo, Hpnya Iboy berdering dan yang mengangkat istrinya, Ayahnya alm yang menelpon yang mengabarkan Pei sedang sakratul maut, yang tidak lama kemudian dipanggil Yang Maha Kuasa… اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ
Kawan kita Almarhum Fery Fadhillah akhirnya berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 9 November 2010, ba’da Isya di rumahnya di Kutilang 3 No. 136, Depok. Dan dimaqamkan keesokan harinya tanggal 10 November 2010 ba’da Dhuhur di TPU Mampang dekat Prisma Pitara.
Selamat Jalan Kawan… Semoga engkau damai disana..
Sumber :
FB IKAB, Achmad Hafiz (Apit), M. Rizal (Iboy)